cats leles

Kedua Foto diatas sama-sama jalan menuju Kota Garut-Jawa Barat dari arah Nagreg dalam rentang waktu yang berbeda. Yang sebelah kiri tahun 1922, yang sebelah kanan adalah hari ini tahun 2019. Nampak perbedaan yang jelas terlihat dari keadaan bukit yang sudah tergerus seperempatnya.

Lalu apa hubungannya dengan wacana pemindahan ibukota yang saya akan bahas disini ?

Sebelumnya saya kutip beberapa wacana pemerintah terkait pemindahan ibukota ke Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Setidaknya ada lima alasan mengapa Pemerintah menetapkan Ibu Kota di Provinsi Kalimatan Timur yaitu :

Satu, risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor.

Kedua, lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah Indonesia.

Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap.

Kelima, telah tersedia tanah yang dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektare.

Sementara untuk pembiayaan Ibu Kota baru tersebut dibebankan pada 3 sumber yaitu didanai swasta sebesar 26,2%, didanai atas kerjsama pemerintah dengan badan usaha sebesar 54,6% dan yang terakhir dibiayai oleh APBN sebesar 19,2%. Sehingga hal itu dipandang tidak memberatkan APBN.

 

Untuk menyambut Ibu Kota baru setidaknya ada 3 hal yang akan dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN, yaitu

Satu Mempersiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Ibukota Baru.

Dua, melakukan penetapan lokasi tanah-tanah yang akan dilakukan proses pengadaan tanahnya untuk keperluan konektifitas.

Ketiga, melakukan proses Land Freezing, sehingga tidak terjadi spekulasi tanah.

 

Tanggapan

Meski konsep yang ditawarkan nampak rapi dari aspek perencanaan, namun semua tak lepas dari kontroversi terutama persetujuan rakyat negara ini sendiri sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Beberapa hal yang memicu perdebatan diantaranya :

– Betapa banyak nanti lahan baru yang akan dibuka untuk menunjang berdirinya  ibukota. Berapa banyak lahan hutan yang akan dikorbankan untuk membangun tol, bandara, stasiun, terminal, pusat belanja , dsb.

– Tempat yang menjadi ibu kota sekarang masih capable sebagai ibukota.

Apa tidak sebaiknya menyebar kantor-kantor strategis disekitar wilayah jakarta. Bahkan rencana peleburan daerah Bekasi-Jakarta patut dipertimbangkan sebagai salah satu solusi dalam permasalahan ini.

– keadaaan negara yang sedang terpuruk di berbagai bidang

Dari mulai masalah BPJS, TDL, Gas, nasib honorer, pemberantasan korupsi dll  adalah sesuatu yang lebih urgen diatasi terlebih dahulu daripada sekedar pemindahan ibu kota karena menyangkut tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah .

Dan terkhusus sebagaimana  yang saya angkat disini adalah ancaman hilangnya ribuan hektare hutan di kalimantan yang dikenal sebagai paru-paru dunia.

Pemindahan ibukota tentunya akan memancing trend lain yang mengikutinya yaitu urbanisasi/mobilisasi penduduk. Permasalahannya tak sekedar menambah pemukiman tapi penghidupan untuk mereka yang salah satu pilihannya adalah memanfaatkan kekayaan hutan. Pembiayaan yang diserahkan kepada swasta juga sebuah ancaman dibidang ekonomi, juga ancaman teritorial karena pastinya pihak swasta/asing memiliki akses ke beberapa tempat yang seharusnya menjadi rahasia negara.

Terbitnya UU khusus maupun pengawasan ketat tak menjamin para penjahat berdasi yang didukung baking-baking di pemerintahan mengurungkan niatnya.

Mari bercermin dari penambangan pasir di kawasan Tutugan Leles yang membuat gunung tersebut terlihat rusak begitu parah dimana terbesit rasa heran saya dengan sikap pemerintah baik kabupaten, provinsi, maupun pusat yang terkesan membiarkan

Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Garut saja akan tetapi juga di sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat yang dijadikan area penambangan pasir seperti Bogor, Majalengka dan Tasikmalaya.

Di satu sisi keberadaan penambangan pasir memang dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan, akan tetapi hal ini bukan berarti tidak harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Oleh karenanya Pemprov setempat harus berupaya mencari solusi terbaik agar aktivitas penambangan pasir di wilayah Jabar tetap berjalan akan tetapi harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada aktivitas yang bersifat ilegal.

Khusus Garut sendiri dampaknya yang sudah sangat terasa saat ini dimana di kawasan Leles saat musim hujan telah terjadi beberapa kali banjir parah. Material banjir pun bukan hanya terdiri dari air saja tapi juga pasir dan bebatuan.

Capture5

Bahkan kerusakan gunung yang ada di wilayah Tutugan Leles itu sudah jelas sekali terlihat dari kejauhan yakni dari daerah Kadungora. Hal serupa juga terjadi di kawasan Warungpeuteuy dimana saat ini gunung yang dijadikan tempat galian pasir sudah hampir habis setengahnya.

Makanya sekarang kalau kita dari Bandung menuju Garut, jika sudah terlihat ada gunung yang hampir habis, itu tandanya kita sudah dekat masuk wilayah Garut. Itu menjadi ciri yang tentu sangat tidak mengenakan.

Sebagai penutup saya kutip sebuah nasehat dalam ajaran Islam tentang sifat manusia yang bila hatinya sudah tertutup rasa serakah, maka harta dunia sebanyak apa pun tak akan mampu membuatnya puas hingga kematian menghentikannya.

Berkata Rasulullah Saw:

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)

 

Referensi :

https://www.instagram.com/kementerian.atrbpn/

https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/07/29/gunung-dan-bukit-di-garut-habis-akibat-galian-pasir

 

 

 

 

NB:

Sebagai pelengkap dari tesis ini, berikut saya cantumkan beberapa ‘nota keberatan’ dari netizen dalam bentuk komentar-komentar dari media sosial terkait pemindahan ibu kota dan penggalian pasir di gunung/ bukit Garut.

 

Pemindahan Ibukota

ferdian_kasep’s

Kalimantan itu paru-paru indonesia, hutannya sudah banyak rusak akibat pembalakan liar dan aktivitas pertambangan. Saya khawatir pindahnya ibukota ke kalimantan akan berkontribusi pada percepatan menurunnya kualitas lingkungan hidup di Kalimantan.

eryyudianto01

ibukota itu magnet, liat semua ibukota, gk usah jauh-jauh, yg di indonesia aja, ibukota selalu menarik urbanisasi, meningkatnya aktifitas perdagangan jasa disekitarnya, meningkat kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman.

ferdian_kasep

dalam RTWN gak ada rencana ibukota baru tuh. Pola ruang di RTRW Kaltim 2016-2036 wilayah calon ibukota peruntukannya kawasan hutan

dickyrs13

Didanai Swasta ? Wahh ada Sesuatu nih ?

 

kangchep

Jadi adanya kereta Cepat Bandung – jkt buat apa min? Kalau ibu kota negara pindah? #mikirkeras

kangchep

yakin mengurangin kendaraan/ transportasi pribadi ? harga tiketnya kisaran 350-500rb bro. Kalau di bangun di daerah2 nambah lagi dong hutangya ?

 

andrebsdw

Saat pemerintah berhenti mendengarkan suara rakyat, disitulah terlihat keegoisan seorang pemimpin, dan lebih baik rakyat juga berhenti mendengarkan pemerintah.

landungwaji

Min, didanai oleh swasta itu berarti hutangkan

hadi.andi1995

Harapan kami ke depan semoga peruntukan tanah di kalimantan sll tetap menjaga kelestarian hutan dan hewan,biasanya tanah yg jd ibukota dan di sekitarnya lambat laun akan mahal,mohon rencana strategis tata ruang bisa mengurangi bangunan gedung yg terlalu tnggi dan mengurangi pembuatan pabrik yg menyebabkan polusi,jd konsep green city perlu dipertegas agar ibukota kita nantinya dpt menjadi percontohan dunia tentang konsep green city. Bangunan yg tidak sesuai dg tata ruang mohon hrs dipertegas agar konsep kota hijau bisa selalu menjadi icon ibukota baru.

ragiel_tulus09

ya sdh psti mkin hbis lahan2

r.43orange

Nahhh dibuatkan saluran pembuangan bawah tanah/saluran pipa dan kabel seperti di Inggris/Amerika. Jadi jangan saat jalan sudah di aspal terus di bongkar lagi tuk pasang fiber.

herman.sl_16

biarin aja mas kita lihat kek mana kebodohan pemerintah ini membuat konsep

gayo_asa_kareemy

Dan dekat dengan perairan laut cina selatan #ancamanmiliter

2w3

gw sih, rakyat nya yg harus dipindah, bukan ibukotanya ????

muharnirose

Badan usaha tu dalam negeri atau luar negeri? Sekali pun dalam negeri, kalau cukong-cukong yg membiayai nanti rusak pemerintahan, bukan hukum yg berlaku tp kemauan cukong.

 

Penambangan Pasir di Gunung/ Bukit Garut

 

Dani Sajagat

Nanti di Garut akan susah melihat pemandangan indah tuh, karena gunung & bukitnya dipugar, garut akan jadi kota banjir, kota macet dan kota panas. Apa sekarang kita hanya duduk melihat saja..bagaimana nasib anak cucu kita nanti? Jangan menunggu alam membalas karena mereka akan membalas dengan lebih kejam lagi..

Yang paling khawatir adalah gunung guntur jika sampai terkikis, pdhl itu adalah salah satu tiang Pulau Jawa.

Andi Agustina

Sebagian tanah d di kawasan gunung guntur sudah milik pribadi jadi susah karena ada yg mengelola. Belum lagi oknum-oknum pemerintah yang memberikan izin.

Galian pasir di Gunung Guntur prakteknya sudah berpuluh-puluh tahun…jadi setali tiga uang…

…di satu sisi kita sebagai pecinta alam ingin melindungi alam dari kerusakan baik oleh ulah alam atau manusia.,.tapi di satu sisi pihak pengusaha sudah membayar retribusi dil dalam galian C dan..katanya menyediakan lapangan pekerjaan. pemerintah juga kenapa seialu memberi izin operasi galian C padahal itu jelas merusak lingkungan mau itu alasan tanah pribadi apalagi tanah negara …

Raden Asegat

Pernah sidak bersama tim dan menutup operasi tsb…sampai di portal…eh …satu pihak pada demo yaitu para kuli bongkar muat dg alasan kalo itu ditutup…kami bisa makan dan menghidupi keluarga dari mana…begitu teriaknya…. Sampai kalo anda percaya mobil-mobil naik ke gunung itu menjelang masa subuh sekitar jam 2-an…dg membuat akses baru….subuh sudah turun dg membawa hasil pasir-batu..sampai bbrpa rit..per mobilnya…siang sih iya gak ada aktifitas…penggalian krn banyak petugas berjaga….Dan para penjaga pun tahu….bahwa ada aktifitas penggalian di Gunung tengah malam….begitulah dan begitulah….sekarang petugasnya sdh tidak berjaga lagi…krn sdh habis amunisi dana operasionalnya…maklum banyak anggota dinas/instansi lain yg di BKO kan ke Gunung…

Hendri Muntahar

Jadi sesuatu yang komplikated ya pak. Dari segi tenaga kerja akan timbul pengangguran jika distop, namun solusi pengganti pasir sebagai bahan bangunan apa..atau apa solusi membuat bangunan tanpa pasir..

Moharnad Noon

Apa atuh material bangunan pengganti pasir,batu marrner,ceramik,kapur, kayu semua dari alam. Mungkin selama kita belum menemukan bahan alternatif…tak mengapa menambang asal menambangnya mungkin secara arif dan bijaksana…tidak rakus…timbul pertanyaan..yang seperti apa menambang alam yang arif dan bijaksana itu…

Suhendar Dogen

Klo pemdanya gk suka duit, gk akan mungkin proyek2 tsbt diberi ijin…ah, minimarket yang sudah disegel bisa buka lagi, susah kang klo udh  grativikasi mah…

Roni Rahmat

Manusia itu mahluk yg lucu, tingkahnya pun lucu, sebab mereka membuat rumah dan tempat tinggal yg bahannya dari pasir, batu, kapur dsb itu berasal dr alam, meski rumah kayu pun bahannya dr alam. Lalu manusia tumbuh makin banyak populasinya dan kebutuhan dr alam pun makin banyak, alam dieksploitasi demi kesejahteraan manusia lalu saat alam itu rusak manusia teriak selamatkan alam, padahal mereka sendiri yg merusaknya. Manusia. membuat Tulisan “Dilarang Menebang Pohon” Diatas Secarik Kertas yg padahal Kertas tsb bahannya berasal dr pohon juga. Aku manusia, aku bingung.

Agus ZM Et Hilmy

Bagaimana klo kita mengundang LSM luar GREEN PEACE agar dibawa ka forum internasional ..demo nya harus besar2an ini mah harus kompak…

I Gunawan

Miris melihat keserakahan manusia jaman sekarang,, sudah tak memikirkan dampak kedepannya bakal gimana..yg penting jadi uang untuk memenuhi kebutuhannnya. Sementara jika kita renungi dalam Al Qur’an Surat An Naba 6-7 bahwa gunung-gunung itu adalah tiangnya bumi, sekarang malah kita seolah-olah ratakan/ robohkan tiang tersebut. Semoga Allah Swt melindungi kita semua manusia2 serakah yang seperti itu. Aamiin

 

Source :